Selasa, 25 Maret 2014

Mobilitas Sosial

"Kamu ambil jurusan apa?" begitulah percakapan antarsiswa kelas 3. Mereka tidak hanya berpikir tentang bagaimana lulus UAN, namun mereka juga memikirkan apa yang harus mereka tempuh setelah lulus SMA.


Kuliah menjadi pilihan yang paling banyak diminati siswa sekarang. Selain lebih dibutuhkan oleh perusahaan, juga menawarkan penghasilan yang lumayan. Sehingga tak asing jika UAN berakhir, maka tempat-tempat umum seperti stasiun, terminal, dan bandara menjadi ramai oleh para calon mahasiswa.

Perpindahan status siswa menjadi mahasiswa, dan kota tempat mereka menuntut ilmu adalah bagian dari mobilitas sosial. Lalu apa itu mobilitas sosial?

Mobilitas sosial diambil dari kata "mobil" yaitu berpindah atau bergerak, sehingga mobilitas sosial adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari kelas sosial satu ke kelas sosial yang berbeda.

Kenapa seseorang/masyarakat berpindah?

Coba kamu bayangin kalau kamu terus berada di kelas 1 SD atau kamu selamanya menjomblo? Amit-amit kan ya?

Manusia perlu berpindah karena itu adalah bagian dari pengembangan diri. Berpindah kelas untuk mengembangkan ilmu, berpindah jabatan untuk mengembangkan karir, berpindah pekerjaan untuk penghasilan yang lebih baik, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu. Mobilitas sosial adalah hal mutlak yang terjadi pada masyarakat. Pasalnya kita tahu bahwa detik jam selalu berdetak (kecuali baterainya habis) dan tanggal kalender selalu berganti. Perpindahan waktu tersebut menyebabkan zaman yang terus berkembang sehingga manusia perlu melakukan pemutakhiran diri agar tidak termakan oleh waktu.

Contohnya:
1. Spesialisasi perkerjaan menuntut masyarakat untuk meningkatkan jenjang pendidikan
2. Agar lebih dikenal, Toko Roti Enak pindah ke pinggir jalan protokol.


Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar